Dalam bermain game, terutama game-game online multiplayer seperti Mobile Legends, Dota 2, hingga MMORPG seringkali pemain dihadapkan pada pilihan tentang bermain bersama teman (mabar) atau bermain sendiri (solo player). Kedua pilihan ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing dan biasanya ditentukan oleh kepribadian kita untuk mau berusaha sendiri atau menginginkan interaksi yang lebih intens.
Beberapa game dibuat untuk bisa diselesaikan sendiri, ada juga yang hanya bisa diselesaikan berdua atau lebih. Sekarang ini banyak game yang dibuat untuk ajang kompetisi sehingga menuntut untuk menjadi kompetitif. Tidak heran kalau banyak gamer yang mau tidak mau harus mabar supaya bisa menjadi yang terbaik.
Beberapa game dibuat untuk bisa diselesaikan sendiri, ada juga yang hanya bisa diselesaikan berdua atau lebih. Sekarang ini banyak game yang dibuat untuk ajang kompetisi sehingga menuntut untuk menjadi kompetitif. Tidak heran kalau banyak gamer yang mau tidak mau harus mabar supaya bisa menjadi yang terbaik.
Tentang Mabar
Keuntungan mabar adalah melatih koordinasi tim dan mendapatkan dukungan emosional dengan pembagian jobdesk yang jelas.
Mabar itu menuntut kita untuk bermain dengan koordinasi atau kerja sama yang baik. Komunikasi yang efektif dan strategi yang dapat dicerna akan menghasilkan permainan yang memuaskan, tentu hasilnya adalah kemenangan. Biasanya banyak gamer yang memakai fitur voice chat atau menyalakan microphone mereka supaya koordinasi tim dapat terjaga.
Semua
stategi itu bisa dijalankan apabila pembagian jobdesk di dalam game
dari sebuah tim itu jelas dan disanggupi oleh masing-masing individu.
Para pemain bisa fokus pada peran spesifik mereka, seperti menjadi
tanker, support, hinga damage dealer sehingga permainan menjadi lebih
terstruktur. Kalau ketiga hal tersebut sudah didapatkan, berarti
kemenangan sudah ada di genggaman.
Selain itu, pemain yang mabar bisa mendapatkan dukungan emosional yang lebih baik daripada pemain solo. Pasalnya, ketika kita kalah atau terbunuh di dalam game, tim akan memberikan semangat dan feedback untuk bisa melalui permainan bersama. Hal positif seperti ini bisa mengurangi stres dan meningkatkan kesenangan.
Kerugian dari mabar itu bisa menjadi sebuah ketergantungan kepada tim, belum lagi kesulitan menyesuaikan schedule, hingga adanya potensi konflik.
Apabila salah satu anggota tim ada yang bermain tidak bagus, maka ini bisa mempengaruhi performa tim secara keseluruhan. Biasanya ketika satu orang berbuat kesalahan yang berulang yang berakibat fatal, individu lain akan merasa jengkel atau kesal karena permainan berakhir dengan kekalahan. Akhirnya ia bisa memutuskan untuk menjadi solo player, namun karena tidak begitu baik dalam bermain sendiri maka ia menjadi ketergantungan untuk mabar.
Hal seperti tentu akan menimbulkan potensi konflik, baik yang ringan yang dapat diselesaikan segera atau mungkin lebih parah lagi hingga sampai bubarnya tim mabar, guild, atau squad. Konflik-konflik ini bisa terjadi karena adanya perbedaan pendapat dan intonasi nada yang tinggi ketika berkomunikasi. Wajar, dalam game kompetitif itu ada emosi yang muncul sehingga pemain sulit untuk membagi emosi sesaat dan berkomunikasi dengan tim.
Bagi pemain yang masih sekolah dan teman mabarnya pun juga sekolah yang sama, tentu akan sangat memudahkan untuk menentukan jadwal mabar. Beda halnya dengan para pemain yang memiliki aktivitas lain seperti pekerja atau pengusaha. Satu pemain akan kesulitan menentukan jadwal mabar dengan player lain, apalagi full team seperti 5-10 orang akan jauh lebih sulit lagi. Biasanya, tim seperti ini akan online di jam malam atau hari libur.
Pemain yang tidak suka dengan konflik, biasanya akan memilih menjadi Solo player, di mana ia bisa memiliki kebebasan penuh yang nantinya akan berusaha untuk mengembangkan skillnya sendiri sehingga tidak perlu terlibat drama.
Tentang Solo Player
Keuntungan menjadi solo player adalah adanya independensi untuk lebih fokus yang bisa mempengaruhi fleksibilitas waktu seseorang.
Menjadi solo player akan membuat diri lebih memiliki indenpendensi yang lebih tinggi dibandingkan mabar. Solo player mana pun tidak akan pernah bergantung kepada orang lain untuk membuat keputusan, misalnya menyelesaikan misi atau quest. Semua tergantung pada keterampilan dan keputusan player itu sendiri.
Berkat indenpendensi inilah banyak player yang bisa lebih fokus untuk bermain sendiri yang mana memungkinkan mereka menikmati permainan lebih dalam tanpa terganggu oleh komunikasi atau kerjasama tim. Player bebas untuk melakukan explore lebih jauh, melakukan AB testing, melakukan side quest, hingga berleye-leye di dalam game.
Orang yang memiliki kepribadian introvert sangat cocok untuk menjadi solo player dalam bermain game, apalagi mereka bisa lebih fleksibel dalam memilih waktu bermain. Mereka yang beristirahat melakukan aktivitasnya sendiri dan jauh dari hiruk pikuk sosial, solo player bisa bermain game kapan saja tanpa harus menyesuaikan jadwal dengan player lain.
Kerugian solo player yang paling utama adalah kurangnya interaksi sosial sehingga lebih sulit bila bermain di mode multiplayer.
Kurangnya interaksi sosial pada saat memilih bermain game seorang diri menjadi pengalaman yang sangat berdampak bagi perasaan, karena player akan merasa kesepian karena terbiasa dengan interaksi dengan orang lain, MMORPG misalnya. Beda halnya kalau orang yang jarang berinteraksi atau seorang introvert, mereka biasanya lebih memilih game yang bisa dimainkan sendiri untuk menjadi solo player ketimbang mabar.
Player yang biasa menjadi solo player biasanya akan butuh waktu untuk menyesuaikan ritme permainan apabila ia bermain di game multiplayer, terutama game kompetitif seperti DOTA, Mobile Legends, atau Valorant. Game-game ini dirancang untuk bekerjasama dalam tim, bermain solo bisa menjadi sebuah tantangan tersendiri karena player harus menghadapi tim lawan yang mungkin lebih terkoordinasi.
Jadi, mana yang lebih cocok?
Sebenarnya pertanyaan kaya gini itu ngga penting buat ditanyakan ke dalam diri sendiri, karena biasanya sudah punya jawabannya masing-masing. Permasalahannya adalah, game apa yang akan kita mainkan nantinya itu akan menentukan kita untuk memilih menjadi solo player atau mabar. Apalagi bagi para penggemar esport sudah pasti akan menemukan jawabannya masing-masing.
Jika Anda suka tantangan pribadi dan menikmati waktu sendiri, ada baiknya Anda memilih menjadi solo player dengan game-game yang bisa menghabiskan banyak waktu untuk explore lebih luas. Misalnya game open world seperti Skyrim, game turn-based action seperti Honkai Star Rail, atau MMORP yang bisa dimainkan sendiri atau multiplayer seperti Ragnarok Online. Bisa saja Anda memilih game kompetitif tapi akan sangat menantang diri Anda sendiri.
Jika Anda lebih suka berinteraksi dengan orang lain dan menikmati kerjasama tim, mode mabar akan lebih cocok untuk Anda. Sudah pasti Anda akan suka game-game kompetitif seperti DOTA, Valorant, Mobile Legends, atau Genshin Impact mode multiplayer untuk menyelesaikan dungeon atau quest tertentu. Mungkin sesekali ada game yang ingin diselesaikan sendiri seperti game visual novel atau The Last of Us bisa menjadi pilihan terbaik.
Kesimpulan.
Tidak ada jawaban yang benar atau salah dalam memilih antara menjadi solo player atau mabar. Kedua tipe pemain ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing dan pilihan terbaik adalah yang sesuai dengan gaya bermain dan preferensi Anda sendiri. Jika Anda menikmati tantangan dan independensi, maka bermain solo bisa memberikan kepuasan sendiri. Jika Anda lebih suka interaksi sosial dan kerjasama tim, maka mabar akan memberikan pengalaman bermain yang lebih seru dan mendalam.
Pada akhirnya, dunia gaming adalah tentang menikmati permainan.
No comments:
Post a Comment