Gerbang isekai telah dibuka, anak-anak terpilih tersedot memasuki dunia digital dan bertemu dengan monster-monster yang bersahabat. Tapi, bukanlah sebuah petualangan kalau semua monster tersebut bersahabat. Inilah Digimon World.
Saya terkejut dengan kehadiran game ini ketika saya mengunjungi salah satu toko kaset CD Playstation dekat rumah waktu SD dulu. Saya tahu Digimon dari sebuah anime yang disiarkan di televisi pada waktu itu dan tentu anak-anak seumuran saya menyukainya.
Wah, gamenya sama kaya di anime!
Itulah yang saya pikirkan ketika melihat cover belakang cd yang menaruh screenshot gameplay Digimon World. Pikiran saya adalah sebuah petualangan di File City, langit biru berserakan dengan pixel-pixel melayang, berhadapan dengan tugas besar memulihkan dunia digimon dengan ditemani digimon yang baru menetas menuju luasnya dunia digital.
Tapi, ekspektasi tidak sesuai dengan realita. Maklum, namanya juga masih bocil jadi cuma tahu yang ada di anime itu sama dengan game atau manganya.
Pertanyaan-pertanyaan aneh dari Jijimon ini akan menentukan petualangan anda.
Baca juga: Brave Fencer Musashi, Yaiba ke Isekai
Story
Berawal dari seorang anak kecil yang gemar bermain game di sebuah device (digivice) sejenis tamagochi, lalu ia tersedot ke dalam game tersebut menuju isekai Digital Monster (Digimon). Saat terbangun, pemuda ini berada di sekeliling Digimon di suatu tempat bernama File City dan (seekor?) digimon sepuh bernama Jijimon mengatakan bahwa anda adalah anak terpilih yang bertugas untuk menyelamatkan kota mereka dengan cara mengajak kembali para Digimon yang kehilangan ingatan mereka untuk bergabung kembali menjadi warga kota.
Sungguh cara yang memaksa di antara kepungan banyak orang (ekor).
Dunia Digimon cukup luas untuk dijelajahi dan dipenuhi oleh Digimon jahat yang cukup kuat untuk bisa mengalahkan anda dalam beberapa kali pukul, maka dari itu dibutuhkan latihan yang cukup keras dan evolusi yang baik untuk mencapai tier tinggi Digimon yang kamu miliki.
Singkat cerita, ternyata dalang dari semua ini adalah Analogman yang mempunyai rencana jahat untuk menghancurkan File Island (tempat anda berpijak di dunia Digimon). Pada akhir cerita, anda harus mengalahkan Machinedramon, seekor Digimon tingkat Mega yang dipanggil oleh Analogman dan menjadi boss terakhir di game ini.
File City, tempat yang awalnya sunyi, kini menggema dengan kehidupan dan aktivitas. Bangunan-bangunan bermunculan, dan hubungan antar Digimon saling tumbuh.
Sepanjang perjalanan ini, saya yang memainkannya merasakan begitu sulitnya menjadi seorang pemimpin yang bertanggung jawab memulihkan kedamaian di dunia digital ini. Meski begitu banyak tantangan, setiap usaha dan setiap pertemuan dengan Digimon memiliki dampak yang mendalam, menciptakan narasi personal yang tak terlupakan.
Pilihan siang atau malam menentukan petualangan anda.
Pertama kali memainkan game Digimon World ini, sudah bisa dipastikan bahwa tidak ada yang tahu bahwa bisa memilih Agumon atau Gabumon berdasarkan pertanyaan Jijimon di awal game dimulai.
Bagaimana tidak, pertanyaan dengan jawaban Yes or No dan Day or Night ternyata menentukan partner yang akan menemani anda selama bermain. Ini terungkap ketika beberapa teman ada yang mendapatkan Agumon (Digimon yang saya dapat waktu itu) dan ada yang mendapatkan Gabumon. Kami menanyakan hal yang sama, "Kenapa bisa beda?"
Hal ini terungkap ketika saya dan teman saya pergi ke Mangga Dua untuk mencari buku walkthrough Digimon World. Perjalanan yang jauh pun kami putuskan untuk mencari harta karun di pusat game bilangan Jakarta waktu itu.
Awalnya, kami mencari buku walkthrough ini di sekitar Bintaro dan Ciledug, tapi kami tidak dapat menemukan satu pun. Kami lelah dan merasa putus asa atas puluhan jam yang sudah kami habiskan untuk bermain game Digimon World dan sudah habis begitu banyak lembaran uang di rental namun tetap membuat kami stuck dari progress story yang kami mainkan. Setelah punya buku walkthrough, hanya 1 kata kunci yang kami dapatkan dan kami ingat menjadi sebuah penyesalan:
Agumon siang, dan Gabumon malam.
Pemandangan alami dari seorang player yang bermain Digimon World, dunia nyata dan digital tak selamanya seindah cerita sebuah petualang.
Baca juga: Chrono Cross, Perjalanan Menguak Divergensi
Latihan lalu capek, makan lalu berak, begitu terus.
Digimon World menyajikan lebih dari sekedar petualangan dan mereka memperlihatkan persilangan ajaib antara dunia game dan anime. Cerita dan karakter-karakter ikonik dari serial Digimon terasa hidup di dunia yang telah saya susun. Setiap penggemar anime Digimon akan menemukan diri mereka terhanyut dalam kesinambungan kisah yang penuh warna, seakan-akan memegang kendali atas dunia di ujung jari mereka.
Anda tidak akan bertemu dengan anak-anak pilihan lain seperti di animenya, anda akan berhadapan dengan rutinitas yang sangat membosankan karena anda harus membangun Digimon dengan status yang bagus bukan dari menaikkan level dengan membunuh Digimon lain untuk mendapatkan experiences, melainkan harus dengan latihan yang sangat keras.
Pada awal permainan, latihan akan cukup menyiksa karena dengan latihan maka Digimon akan merasa lapar lebih cepat. Stock makanan yang anda punya pada awal game masih sangat terbatas jumlahnya jadi benar-benar harus irit. Latihan yang banyak, makan yang banyak, buang air besar pun jadi sering. Banyak player yang malas berjalan menuju WC sehingga Digimon bisa buang kotoran sembarangan. Poop/dirty level akan meningkat kalau buang kotoran sembarangan, ini bisa menyebabkan Digimon berevolusi menjadi Numemon atau Sukamon.
Tidak hanya itu, kebanyakan latihan yang tidak diimbangi dengan istirahat yang baik bisa menyebabkan Digimon kelelahan. Apabila kelelahan sudah parah, bisa saja Digimon menjadi sakit dan mati. Ada juga indikator emosi dari Digimon di mana ia bisa merasa marah atau senang.
Menyebalkan, tapi usahaberaskeras tidak akan mengkhianati.
Pemandangan File City dari usaha keras anda mengumpulkan digimon-digimon yang tercuci otaknya.
Rekruit dan membangun kota non-aesthetic.
Dalam persaingan dengan game sejenis, "Digimon World" menonjol dengan keunikan konsepnya. Berbeda dengan sederet monster koleksi lainnya, game ini memperkenalkan konsep pertumbuhan yang dinamis, menambahkan lapisan strategis yang tak terduga. Ini bukan hanya tentang melatih Digimon, tetapi juga membangun ikatan yang kuat dengan makhluk-makhluk digital tersebut.
Semakin banyak Digimon yang anda rekruit untuk bergabung ke File City, maka kota akan semakin ramai dan banyak fasilitas yang bisa anda nikmati. Contohnya adalah Item Shop, Tournament Arena, Hospital, hingga dekorasi seperti air mancur juga mempercantik File City nantinya.
Beberapa Digimon akan sangat mudah untuk diajak bergabung ke File City, seperti misalnya Betamon yang diajak ngomong langsung ikut bergabung atau Bakemon dengan menjawab Yes, Yes, No sudah bisa langsung join.
Ada juga Digimon yang sulit diajak bergabung seperti Centaurmon, di mana kamu harus mencapai O Mark untuk bisa bertemu dengannya, Monocrhomon mengajak kamu berjualan dahulu tapi cukup sulit untuk menjual barangnya, Mojyamon harus menerima barang-barang yang mereka butuhkan sebelum bergabung, atau Mamemon yang cukup sulit ditemui meskipun sudah bolak-balik tapi sering tidak ketemu juga.
Evolution chart ini bikin stress.
Ngga semudah itu bisa evolusi yang anda mau.
Evolusi di game Digimon World menjadi salah satu hal yang paling bikin frustasi. Bagaimana tidak, yang kita tahu dari anime dan manganya adalah perubahan dari Digimon Rookie ke Digimon Champion sudah jelas, seperti Agumon ke Greymon.
Tapi, tidak di game Digimon World. Perubahan akan ditentukan oleh status Digimon kamu, kebiasaan yang dihadapi sehari-hari, hingga emosi dari Digimon kamu. Ada banyak beberapa website yang memberikan walkthrough tentang evolusi tapi banyak player yang masih kebingungan karena tidak sesuai ekspektasi mereka.
Misalnya saja mengikuti walkthrough ini: gamefaqs
Apabila mau menjadi Greymon dari Agumon, maka parameter yang diperlukan adalah sebagai berikut:
Offence - 100
Defence - 100
Speed - 100
Brains - 100
Care Mistakes - 1
Min/Max Care - 1
Weight - 30
Discipline - 90
Min/Max Battles - 0
Techniques - 35
Pernah saya salah sedikit saja dengan berat badan yang seharusnya dianjurkan 30 tapi berat Digimon saya ada di 35. Alhasil, saya sukses merubah Digimon saya ke Meramon. Terkadang pernah juga ke Tyranomon. Lalu, ada juga yang kesulitan untuk berubah menjadi Weregarurumon, walaupun sudah pakai item untuk berubah. Ada juga yang berharap untuk menjadi Numemon untuk dapat berubah menjadi Monzaemon di Toy Town tapi tidak berhasil, malah menjadi Sukamon.
Mungkin ada baiknya sejak awal game benar-benar mengikuti walkthrough atau guide evolusi di atas supaya tidak ada kesalahan sama sekali.
Gameshark membantu mengatasi mental health kami saat bermain game ini.
Putus asa? Gameshark solusinya.
Tidak heran, kunci andalan terakhir adalah menjadi seorang super power dengan menggunakan kode-kode licik nan curang yang bisa meluluhlantahkan File Island dengan sekali serangan yang lebih dahsyat daripada Analogman.
Gameshark yang biasa digunakan adalah Max Stat supaya tidak lagi pakai latihan dan Max Money supaya bisa belanja item sepuasnya. Kode lainnya biasanya tergantung kebutuhan, seperti No Poop atau No Virus supaya tidak berubah ke Sukamon atau Numemon, Costume Digivolve Item untuk berubah ke Digimon tertentu yang diinginkan, All Tech supaya bisa mendapatkan semua skill tanpa harus pusing mencari Digimon mana yang mempunyai skill tertentu yang belum didapatkan, dll.
85% saya ingin memainkan kembali Digimon World
Pergulatan, kemenangan, dan kekalahan semuanya merasuk dalam setiap pikiran selama perjalanan di Digital Monster. Bukan hanya sebuah game, melainkan kisah hidup di dalam pikiran saya ini. Ketika matahari di Digital World meredup saat saya menyudahi petualangan ini, kenangan akan File City yang kini telah hidup kembali akan tetap membekas dalam hati sebagai perjalanan yang melebihi segalanya.
Untuk mengobati rasa kangen pada waktu masih menjadi anak sekolah ingusan, saya ingin memainkan kembali game Digimon World. Baik itu di PS1 atau di emulator tapi dengan menggunakan Gameshark.
Bagi saya, di umur pertengahan 30-an ini sudah cukup sulit untuk bermain game dalam jangka waktu yang lama, apalagi harus melatih Digimon dan explore ke berbagai tempat dengan mengumpulkan detail-detail supaya mencapai 100% dari keseluruhan game.
Keinginan:
✅ Mengobati rasa kangen saat masih bocah.
✅ Senang melihat pertumbuhan kota dari 0 hingga besar.
✅ Ingin mencapai 100% dari keseluruhan permainan.
Tidak Ingin:
❌ Melatih Digimon dari 0, berkembang, mati, latih lagi.
❌ Grinding dan farming menghabiskan waktu.
FUN FACT: Nama default hero tidak ada, tapi...
Dilansir dari Digimon World Fandom, nama hero ini dipanggil dengan sebutan Mameo dikarenakan tulisan di kupluk yang dipakai di kepalanya.
No comments:
Post a Comment