Pada suatu masa di era PlayStation pertama, ketika dunia game eksplorasi 3D masih tidak begitu banyak pilihannya, datanglah Megaman Legends yang memberikan sebuah petualangan futuristik yang merayakan keseruan dan keunikan. Megaman Legends, sebuah mahakarya dari Capcom, tak hanya menjadi game biasa namun ia berhasil menjadi sebuah perjalanan mengesankan di dunia masa depan yang memukau. Bayangkan, berkelana di sebuah dunia terbuka dengan senjata ikonik di tangan, menaklukkan musuh-musuh futuristik yang menciptakan tantangan nyata.
Sekali menapaki dunia Megaman Legends, anda sulit untuk tidak merindukan aura masa kecil yang penuh keajaiban dan kegembiraan.
Megaman Series biasanya dibuat dalam sebuah game berbentuk 2D, namun kehadiran Megaman Legends ini membuat para fans Megaman begitu terpesona karena melihat karakter favoritnya bisa berjalan dan berpetualang layaknya manusia.
Roll terheran melihat adanya pesawat pembajak yang akan menghancurkan kota.
Baca juga: Digimon World, Tidak Segampang yang Dikira
Story
Megaman berlatar cerita tentang orang-orang yang hidup di antara pulau-pulau kecil di tengah lautan luas. Mereka bertahan hidup di atas tanah yang tersisa dari laut dan bergantung kepada teknologi kuno sebagai sumber energi keseharian. Sumber energi ini biasa disebut sebagai reflektor kuno yang terletak di reruntuhan kuno bawah tanah dan dalam laut, para Diggers (sekelompok orang yang menjelajahi reruntuhan) mencari hal-hal berharga dan sebagai tulang punggung peradaban.
Awalnya, para Diggers ini bertujuan untuk menemukan reflektor-reflektor agar peradaban tetap berlangsung, namun seiring berjalannya waktu mereka menemukan harta karun yang luar biasa legendaris bernama Mother Lode.
Dunia tidak akan pernah kehabisan energi apabila Mother Lode ini bisa digunakan dengan baik, namun banyak juga yang ingin menggunakannya sebagai kekuatan dan kekuasaan untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Kattelox, sebuah pulau kecil di antara luasnya laut, tiba-tiba terguncang oleh misteri yang mengancam. Megaman dan Roll terpanggil untuk menyelidiki misteri di balik relik-relik misterius yang tersebar di seluruh dunia. Dalam petualangannya, Megaman akan bertemu dengan karakter-karakter unik seperti Tron Bonne, seorang perompak yang ternyata memiliki kebaikan hati yang tersembunyi di balik wajahnya yang nakal. Melalui perjalanan yang penuh liku-liku, Megaman dan kawan-kawan akhirnya mengungkap konspirasi besar yang mengancam keberlangsungan dunia mereka.
Sebuah majalah dari Capcom yang menampilkan tentang Megaman Legends di awal sebelum perilisan. (sumber: Mega Man Legends Station)
Baca juga: Brave Fencer Musashi, Yaiba ke Isekai
Development
Keiji Inafune, produser Megaman Legends, tujuan awalnya ialah ingin menciptakan Megaman baru yang benar-benar berbeda dari yang lain. Tapi, ia sempat ragu karena apakah orang akan suka dengan konsep 3D dan petualangan RPG? Megaman memang terkenal dengan bentuk 2D dan pola permainan side scrolling. Mengubah dari 2D menjadi 3D memang tidaklah mudah, apalagi sebuah game akan memerlukan biaya yang besar dan waktu yang lama. Apalagi mengubah citra game itu sendiri.
Pada tahun 1997, game ini dirilis dengan nama Mega Man Neo di Jepang. Pada saat rilis ke luar negeri, Mega Man Neo sempat berganti nama menjadi Mega Man Nova, namun hal ini tidak berlangsung lama karena permasalahan merk dagang. Akhirnya, diputuskan untuk perilisan nama sebagai Megaman Legends. Pada tahun 1999, game ini dirilis ulang dengan label tambahan "PlayStation the Best." Ada sedikit perbedaan di dalam game Megaman Legends, untuk versi Jepang dan global. Kalau yang di Jepang, Megaman dapat menendang anjing di dalam scene ia menyelamatkan Tron Bonne. Tapi, untuk versi globalnya dihilangkan sehingga hanya bisa menenangkan anjingnya bukan menendangnya.
Anda harus membiasakan diri dengan kontrol di awal permainan, cukup sederhana namun berdampak besar.
Game yang mudah dimainkan oleh semua kalangan
Megaman Legends pada dasarnya sama saja dengan seri Megaman lainnya, di mana ia menembak untuk menghancurkan musuh namun dengan kontrol 3D. Tidak terlalu ribet dengan kontrol yang ada, hanya saja butuh penyesuaian untuk terbiasa dengan sistem lock musuh. Megaman tidak dapat bergerak ke kanan kiri atau maju mundur ketika anda sedang lock musuh. Sisanya, anda bisa memutar kamera ke kiri dan kanan untuk melihat sisi lain dari dunia Megaman Legends.
Hati-hati dengan banyaknya musuh dan jebakan-jebakan yang ada. Biasakan untuk menggunakan tombol untuk melompat ke sana ke mari supaya terhindari dari hal-hal yang tidak diinginkan. Hal yang cukup menyebalkan adalah labirin dungeon yang ada di dunia Megaman. Ada beberapa jalan yang tidak bisa kita akses tanpa menggunakan senjata berbentuk bor, padahal tidak semua jalan tersebut terdapat harta karun yang berarti.
Anda harus bermain bolak-balik berulang kali untuk menyelesaikan 100% dungeon yang ada, entah karena anda kehabisan energy untuk health, atau mengganti senjata untuk melawan robot-robot yang menyebalkan. Anda perlu upgrade senjata dan parts menggunakan zeny, jadi jangan pernah bosan untuk farming selalu. Beberapa parts yang berguna akan muncul sejalan dengan story yang anda lalui, jadi untuk awal-awal gunakanlah parts yang ada. Upgrade senjata juga membuat kantong anda menjadi sangat boros, tapi manfaatnya begitu besar. Apabila anda rajin farming, di awal permainan anda tidak akan menemukan kesulitan melawan robot sejenis Tron Bone.
Dunia Megaman Legends begitu indah pada jamannya dengan berbagai macam fitur yang disediakan dan pemandangan yang penuh warna.
Baca juga: Chrono Cross, Perjalanan Menguak Divergensi
Eksplorasi terlihat menyenangkan namun banyak kekurangan
Megaman Legends kala itu menghadirkan angin segar dalam eksplorasi dunianya yang mana membuat eksplorasi yang sejuk bagi para pecinta RPG dengan grafis 3D. Bagaimana tidak? Anda belum dapat menemukan game-game yang bisa melompati atap rumah, menendang tong sampah, hingga bermain skate (sepatu yang ada jetnya di Megaman Legends) mengitari kota sambil ditabrak kendaraan yang lewat.
Namun, dunia yang indah ini memiliki banyak kekurangan.
Open world yang ditawarkan ternyata tidaklah se-openworld yang kita bayangkan. Ini dikarenakan setting dari Megaman Legends berada di suatu pulau kecil sehingga sangat sedikit sekali yang bisa dieksplor. Anda juga tidak akan menemukan harta karun atau hal-hal yang menarik perhatian ketika eksplor, kecuali tempat sampah yang anda tendang. Tidak terlalu banyak spot-spot menarik yang bisa memuaskan ekspektasi para pemain kala itu.
Di dalam kota, suasananya terlihat begitu sepi dan cukup membosankan apabila dimainkan dalam waktu yang lama. Tidak banyak interaksi yang terjadi kecuali anda gemar membeli minuman kaleng dari vending machine. Game ini memiliki potensi yang luar biasa untuk dikembangkan ke depannya, sayangnya tidak ada mod yang bisa menghidupkan game ini kembali.
Meskipun begitu, 100% saya menikmati game ini dan ingin berpetualang kembali berasama Megaman dan Roll.
Ada banyak sensasi yang ingin saya rasakan kembali apabila saya bermain game Megaman legends lagi, mulai dari eksplorasi, menghancurkan robot, hingga upgrade equipment.
Keinginan:
✅ Bertempur melawan Tron Bone dan kawan-kawannya.
✅ Eksplorasi dungeon dan farming.
Tidak Ingin:
❌ Merasakan dungeon yang gelap dan sepi.
❌ Automatonophobia dan talasphobia jangan main game ini.
Fun Fact: versi Jepang dan global
Megaman Legends global harus menyesuaikan dengan brand, peraturan, dan norma yang berlaku. Hal ini sudah saya bahas di paragraf development di atas.
Beberapa yang diubah antara lain adalah:
- Rockman Dash versi Jepang diubah menjadi Megaman Legends untuk versi global.
- Versi Jepang bisa menendang anjing, baik Paprika atau anjing yang ada di kota di dalam game, hingga kucing dan burung yang sedang terbang. Versi global tidak bisa.
- Anda bisa menemukan majalah dewasa di versi Jepang, namun ini dihapus di versi global.
No comments:
Post a Comment