Game Black Myth: Wokung menjadi fenomenal di antara kalangan gamer, ditambah banyak gamer di luar negeri sana yang belum mengetahui bagaimana cerita di balik sastra dari Tiongkok ini. Wukong, karakter utama dari game tersebut, dibuat dengan desain karakter yang sungguh mempeson dengan memperhatikan detail yang sangat bagus sekali. Tidak ketinggalan juga environment dari gamenya yang disuguhkan benar-benar memanjakan mata, tidak heran kalau game ini sesuai dengan gelar AAA pertama dari negara tersebut. Tapi, pernahkah Anda memainkan game Wukong ini di PlayStation seri pertama? Ada banyak game dari karakter Wukong ini, tapi pernahkan Anda bermain Saiyuki: Journey West?
Tahun 1999, saat dunia game dipenuhi dengan nama-nama besar seperti Final Fantasy series, Resident Evil series, dan Silent Hill, ada sebuah game yang terbit dalam diam, nyaris tanpa gemuruh hype besar dari para penggemarnya. Game ini bernama Saiyuki: Journey West, sebuah judul yang menawan menurut saya, namun tersembunyi, di balik bayang-bayang raksasa industri game pada zamannya itu. Bagi banyak gamer, nama Saiyuki mungkin terdengar asing, namun bagi mereka yang beruntung menelusuri dunia magis yang disajikan oleh Koei pada saat itu, Saiyuki adalah petualangan yang tak terlupakan dan bisa dikatakan salah satu hidden gem dari daftar game yang ada di dalam katalog PlayStation 1.
Baca juga: Digimon World, Tidak Segampang yang Dikira
Story Classic, Tidak Ada yang Istimewa
Dalam game Saiyuki: Journey West, player diajak untuk menyelami salah satu legenda paling ikonik di Asia, yaitu cerita tentang Journey to the West atau yang lebih dikenal dalam bahasa Indonesia sebagai Perjalanan ke Barat. Ini adalah kisah epik dari era Dinasti ming yang mengikuti perjalanan biksu Tang Sanzang, ditemani oleh beberapa sosok makhluk magis (termasuk Sun Wukong, si Raja Kera) untuk mencari teks-teks suci Buddha di India. Legenda ini telah diadaptasi berkali-kali dalam berbagai bentuk media, dari serial TV hingga film animasi. Namun, dalam dunia video game, Saiyuki: Journey West menawarkan salah satu interpretasi yang unik dan cukup mendalam.
Di Saiyuki: Journey West ini, pemain mengendalikan Biksu Sanzo (versi game dari Tang Sanzang) dan rekan-rekannya, berjuang melawan makhluk-makhluk supranatural dan kekuatan jahat yang mencoba menggagalkan perjalanan suci mereka. Meskipun kisah Journey to the West telah sering diadaptasi, Saiyuki: Journey West menggabungkan elemen-elemen fantasi dengan taktik berbasis giliran (turn-based tactical RPG) yang menjadikannya berbeda dari game lain pada zamannya.
Cerita bermula ketika Genjo, seorang biarawan yang berusia remaja yang dibesarkan di Gold Temple, memimpikan Lady Kannon dan menganugerahkan tongkat kepadanya. Dia ditunjuk sebagai wakil kuil dan mengambil nama biksu Sanzo. Sepanjang perjalanan, dia akan membebaska Goku (Wukong) dari penjara batu dan menjaga tongkat suci pemberian Lady Kannon. Akan ada side-quest lainnya yang akan membantu player untuk grinding dan farming.
Pada awal permainan, Anda bisa memilih Sanzo pria atau wanita. Tidak ada perubahan story, hanya tampilan visual saja.
Genjo bertemu dengan Lady Kannon di dalam mimpi dan memberikannya sebuah tugas yang menjadi jalan cerita di game Saiyuki: Journey West.
Sanzo yang berusaha untuk menyelamatkan Goku dari segel batu untuk membantunya di perjalanan.
Baca juga: Brave Fencer Musashi, Yaiba ke Isekai
Strategi dan Fantasy yang Lumayan
Sebagai sebuah game RPG strategi, Saiyuki: Journey West memberikan pengalaman yang menggabungkan taktik berbasis giliran (turn-based strategy) dengan elemen cerita yang mediocre. Setiap pertempuran diatur di medan yang berbeda-beda, mulai dari pegunungan yang terjal hingga lembah yang penuh dengan rawa, dan medan ini memengaruhi strategi yang harus digunakan pemain untuk dapat mengalahkan musuh-musuh yang menghadang. Masing-masing karakter yang dikendalikan memiliki kemampuan yang unik yang dapat berkembang seiring meningkatnya level dan progres main story, termasuk kemampuan untuk berubah menjadi makhluk mitologis.
Son Goku bisa berubah menjadi kera raksasa dengan kekuatan luar biasa. Cho Hakkai (Zhu Bajie) bisa berubah menjadi babi besar yang dapat melancarkan serangan brutal, dan para tim lainnya. Transformasi ini hanya menambah ketergantungan Anda untuk melawan setiap musuh, meskipun memberikan sensasi kepuasan tersendiri bagi pemain, namun Anda harus bergantung pada skill point untuk melakukan perubahan dengan durasi tertentu.
Yang membuat game ini menarik hanya pertempuran strategisnya saja, tetapi tidak untuk cerita di balik setiap karakter. Setiap anggota tim yang Anda mainkan dalam perjalanan seharusnya memiliki kepribadian yang unik, dengan latar belakang yang dalam dan konflik pribadi yang berkembang seiring perjalanan. Hubungan Antara Sanzo dan rekan-rekannya pun sehrusnya bukan sekedar persahabatan tanpa tantangan, yang dibalut dengan ketegangannya, perdebatan, dan momen-momen emosional yang menyentuh, mencerminkan kompleksitas dari karakter aslinya di dalam legenda. Namun, di game ini semua terasa begitu monoton, tidak ada emosional yang bisa melekat kepada player yang memainkan game Saiyuki: Journey West.
"Werechange" di mana Anda bisa berubah menjadi makhluk mitologis yang kuat untuk membantu Anda di pertarungan, namun skill point yang dibutuhkan tidaklah sedikit (pojok kiri atas).
Semua skill dari masing-masing karakter di dalam game Saiyuki: Journey West.
Baca juga: Chrono Cross, Perjalanan Menguak Divergensi
Sebuah Seni dengan Budaya yang Hidup dari Legenda
Saiyuki: Journey West bukanlah game yang paling canggih dalam hal grafis jika dibandingkan dengan beberapa game lain di zamannya, namun gaya seni yang dipilih cukup sesuai dengan nuansa legenda Tiongkok kuno. Desain karakter yang dipengaruhi seni oriental dan detail latar belakang yang menggambarkan pemandangan dunia mitos, membantu menciptakan atmosfer yang cukup berkarakter.
Sepertinya, petualangan para biksu dan muridnya, kita diajak untuk merenungkan tentang persahabatan, pengorbanan, dan pentingnya menjaga keseimbangan antara dunia spiritual dan dunia nyata. Seperti konflik yang terjadi antara karakter-karakter yang mana representasi dari berbagai masalah sosial yang sering kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari, seperti keserakahan, kecemburuan, hingga ketidakadilan.
Musik dalam game ini tidak ada yang berkesan, semua flat di sepanjang permainan dari New Game sampai tamat. Mungkin ada baiknya di kala itu menggunakan banyak instrumen tradisional atau musik orkestra untuk menciptakan perpaduan nada yang menenangkan dan bisa membangkitkan semangat saat pertempuran. Musik dalam game seharusnya bisa membawa pemain lebih dalam ke dunia petualangan mitologis ini. Anda jangan membandingkan dengan musik-musik yang ada di game Final Fantasy, seperti FF8, FF7, dan FF9.
Perlu diakui bahwa art style Saiyuku: Journey West bisa menggambarkan ilustrasi budaya yang dimiliki oleh Tiongkok dipadukan dengan style Jepang.
Sebuah Kenangan Manis dengan Pembelajaran
Meskipun Saiyuki: Journey West tidak mendapatkan perhatian yang dengan judul-judul besar PlayStation 1 lainnya, game ini masih memiliki tempat khusus di hati para penggemar RPG taktik. Ada sesuatu yang magis dari kisah yang diceritakan melalui karakter-karakternya, medan pertempurannya yang menantang, serta perasaan nostalgia yang diberikan kepada mereka yang pernah menelusuri perjalanan barat bersama Sanzo dan Sun Wukong.
Dalam konteks industri game saat ini, di mana visual sering kali menjadi prioritas utama dan kompleksitas cerita terkadang diabaikan, Saiyuki berdiri sebagai pengingat bahwa sebuah game tidak harus megah untuk dapat dinikmati. Game ini adalah sebuah karya seni yang tenang namun berpengaruh, sebuah ode bagi legenda yang telah berabad-abad menginspirasi generasi demi generasi. Bagi mereka yang mencari pengalaman berbeda, lebih dalam dari sekedar aksi, Saiyuki: Journey West adalah perjalanan yang layak untuk dilalui kembali.
Dalam sebuah dunia yang begitu cepat berubah, game ini adalah sebuah karya klasik yang tetap menonjol sebagai kisah yang tidak akan pernah terlupakan oleh mereka yang pernah memainkannya, meski tertinggal di belakang oleh kemajuan teknologi dan evolusi industri.
Apakah Anda pernah memainkan game ini?
Apakah Anda tertarik untuk memainkan game ini?
No comments:
Post a Comment