Review Game, Masihkah Relevan?


 
Ulasan atau review game telah menjadi salah satu sumber utama bagi para gamer dalam menentukan game apa yang akan mereka mainkan. Mereka akan mencari tahu terlebih dahulu ke beberapa review yang diutarakan oleh media-media game besar maupun dari para konten kreator gaming sebelum memutuskan untuk membeli game nantinya. Hal ini dilakukan untuk menghindari penyesalan setelah membeli.
 
Namun, di balik banyaknya review yang beredar di internet, ternyata ada review-review yang tampaknya objektif tapi ternyata terdapat pengaruh yang sering kali sulit diabaikan, seperti bias dari media yang dibiayai oleh perusahaan game atau bahkan perspektif pribadi yang tidak selalu sesuai dengan ekspektasi publik. Banyak review game di zaman sekarang tampaknya diungkapkan dengan tujuan meningkatkan penjualan atau membangun hype daripada memberikan informasi yang jujur kepada para gamer.
 
Berbagai macam review game dari para influencer dan streamer yang sering kali bekerja sama langsung dengan developer atau publisher sebagai. Keterlibatan finansial seperti ini bisa merusak objektivitas review yang mereka buat. Tidak sedikit pula dari mereka yang mempromosikan game tertentu bukan karena kualitasnya, tetapi karena ada insentif finansial dan agenda politik tertentu. Ini menimbulkan masalah serius, karena para pemain yang tidak waspada bisa tertarik membeli game yang sebenarnya tidak sesuai dengan ekspektasi mereka.
 
Di sisi lain, embargo reiew sering kali diatur oleh developer atau publisher dengan tujuan agar menghindari review negatif yang bisa mempengaruhi penjualan. Hal ini mengurangi ruang bagi jurnalis game untuk menulis review yang jujur dan mendalam. Gamer, yang awalnya berharap menemukan panduan yang objektif, justru semakin kesulitan dalam memilah mana review yang bisa dipercaya dan mana yang hanya sekadar pemasaran.
 
Diclaimer: Pembahasan kali ini kami menyajikan contoh kasus dari Dragon Age: The Veilguard karena merasa game ini sangat cocok untuk ditulis dalam artikel ini.

 
Kenapa Ada Fake Review?

Salah satu alasan utama munculnya fake review adalah sponsorship review. Beberapa developer, publisher, atau pihak ketiga yang ingin mempromosikan game mereka terkadang membayar individu atau agensi untuk membuat review positif, bahkan jika tulisan tersebut tidak mencerminkan kualitas asli game. Tujuannya adalah menciptakan citra yang baik di mata gamer dan meningkatkan penjualan, meskipun metode ini tidak etis. Di sisi lain, ada juga pihak tertentu mungkin dengan sengaja menyebarkan review negatif palsu untuk menjatuhkan reputasi pesaingnya, dengan harapan dapat mengalihkan perhatian konsumen ke produk mereka sendiri.
 
Fake review dapat berdampak buruh pada kepercayaan gamer terhadap review secara umum. Ketika gamer menyadari bahwa review tertentu tidak jujur, mereka cenderung menjadi skeptis terhadap semua review yang dibuat/ditulis/dipublikasikan, bahkan yang benar-benar obyektif. Hilangnya kepercayaan ini merugikan platform review, media, dan komunitas gamer yang mengandalkan reputasi mereka untuk memberikan informasi yang kredibel.
 
Selain itu, bagi developer, fake review dapat memiliki efek jangka panjang terhadap reputasi mereka. Jika gamer merasa dibohongi oleh review palsu yang menjanjikan pengalaman bermain yang tidak sesuai kenyataan, mereka cenderung menghindari game dari developer tersebut di masa depan. Penjualan jangka panjang pun dapat berdampak, karena reputasi buruk sulit untuk diperbaiki.

Beredar syarat dan ketentuan untuk menjadi media partner dalam memberikan review di game Dragon Age: The Veilguard, di mana harus menyebutkan beberapa keywords yang mereka buat.
 
 
Kredibilitas Media Gaming dan Tantangannya

Media-media game besar yang memiliki jurnalisnya sendiri, biasanya mereka lebih kuat dalam membangun reputasinya. Hal ini dikarenakan beberapa jurnalis profesional yang mereka miliki akan menyediakan review yang lebih mendalam, berdasarkan analisis teknis, grafis, gameplay, dan elemen naratif. Kredibilitas mereka didukung oleh tim editorial yang memastikan kualitas konten dan mengurangi potensi bias dalam review yang mereka buat.

Namun, tantangan muncul ketika hubungan media dengan developer atau publisher bisa mempengaruhi netralitas review. Media besar juga sering menghadapi tekanan dari komunitas gamer yang semakin kritis terhadap review yang dinilai tidak sesuai dengan pengalaman bermain mereka. Di sisi lain, media independen yang skalanya lebih kecil sering kali dipandang lebih otentik karena tidak selalu terikat dengan sponsor besar.
 
Namun, media independen menghadapi dua tantangan terbesar, yakni membangun kredibilitas di antara media-media besar dan mendapatkan early access suatu game dari developer atau publisher untuk diulas yang sering kali diberikan kepada media besar terlebih dahulu.

Score yang diberikan pun terlalu tinggi sehingga menimbulkan pertanyaan bagi para gamer, ditambah judul-judul yang dihasilkan dan isinya hampir sama semua seperti template. Mengingat kondisi game ini cukup kontroversial karena ada keterlibatan DEI atau wokies dalam pemaksaan unsur diversity. 
 
 
Gamer dan Content Creator adalah Suara Komunitas
 
Peran gamer dan content creator menjadi semakin signifikan dalam memberikan review game yang bisa dipercaya. Content creator game di media sosial dan platform streaming memiliki kedekatan emosional dengan audience mereka, sering kali mereka memberikan rekomendasi jujur daripada para jurnalis di media besar. Pengaruh mereka ini dalam membentuk opini komunitas sangatlah besar, terutama karena review mereka sering kali menyertakan gameplay secara langsung sehinga audience dapat melihat kualitas gamenya secara real-time.
 
Tidak hanya itu, komunitas gamer berkontribusi melalui review organik di forum online dan media sosial. Review dari komunitas ini biasanya beragam dan lebih mencerminkan pengalaman nyata pengguna dari berbagai latar belakang. Kekuatan review organik terletak pada kejujurannya, tetapi tantangannya adalah potensi bias personal yang terkadang lebih dipengaruhi oleh emosi atau trend daripada analisis objektif.
 
Beberapa gamer yang berangkat dari kekecewaannya dalam memainkan game Dragon Age: The Veilguard. Kekuatan mereka dalam menarik perhatian publik (gamer) sangat berpengaruh kepada reputasi game itu sendiri.

Bagaimana Menuju ke Ekosistem Review yang Sehat?
 
Ke depan, kolaborasi antara media gaming dan komunitas gamer dapat menjadi solusi yang saling melengkapi. Media dapat terus menyediakan review profesionalnya yang mendalam, sementara gamer dan content creator dapat menjadi penghubung antara game dan komunitasnya. Dengan cara ini, industri game dapat menciptakan ekosistem review yang lebih transparan dan memberikan manfaat bagi para pengembang, media, dan gamer itu sendiri. Terkecuali mereka yang digelapkan oleh 'suatu benefit' tertentu.

Platform review perlu meningkatkan sistem moderasi mereka untuk mendeteksi dan menghapus review palsu. Studio game dan content creator juga harus mengedepankan transparansi dalam kolaborasi promosi, sehingga gamer tahu ketika sebuah review merupakan konten berbayar. Dengan menciptakan ekosistem review yang lebih transparan dan terpercaya, industri game dapat mempertahankan integritasnya dan memastikan konsumen mendapatkan informasi yang jujur.
 
Kesimpulan
 
Review game yang beredar di internet, baik itu di platform penyedia review maupun media sosial, masih sangat berdampak dan relevan. Banyaknya gamer di komunitas mereka yang berani untuk memberikan suara apabila game tersebut bagus atau buruk, maka gamer yang akan membeli atau tidak bisa membuat keputusan berdasarkan review mereka.
 
Hal ini dikarenakan biaya untuk membeli sebuah game tidaklah murah, maka dari itu, sebelum kecewa menimpa gamer maka sudah semestinya mencari tahu dulu ke berbagai sumber informasi yang dapat dipercaya untuk melihat review mereka dari berbagai macam sudut pandang. Begitu juga dengan studio game, mereka harus bisa mendapatkan reputasi yang baik dan dipercaya oleh gamer dengan mengedepankan transparansi review game mereka agar memiliki citra yang positif.

Berikut beberapa screenshot tentang perbedaan score review yang dibuat oleh media dan user di Metacritic.

 
Dukung Saya di Trakteer
 
Bagi Anda yang suka dengan artikel-artikel yang saya buat, saya berharap Anda bisa mendukung saya melalui sedikit donasi untuk meningkatkan kualitas konten yang saya buat. Rencananya, saya ingin memiliki website sendiri. Apabila Anda berkenan, silakan klik gambar di bawah ini untuk menuju halaman donasi.

Comments